Ciao!
Pada postingan pertama saya telah menyebutkan interest saya yang besar terhadap fotografi, terutama fotografi panggung. Kali ini saya akan menceritakan bagaimana ketertarikan itu bermula, dan untuk melengkapinya, demi kepentingan berbagi, saya akan membuka kembali kisah-kisah lama dan foto-foto lama yang mungkin tak akan diungkap lagi :p
Berbicara fotografi panggung tentu tak lepas kaitannya dengan dunia musik, dan sudah sejak lama saya menjadi seorang penggemar musik yang selalu berusaha mendengarkan dan menikmati berbagai jenis musik. Pada kenyataannya di masa SMA saya sempat memilih seni musik (band) sebagai pilihan dalam mata pelajaran seni dan pada kenyataannya juga saya merasa hanya membuat penuh studio tanpa memiliki kemampuan bermusik dengan baik. haha. Pada kelanjutannya saya sempat bermain instrumen baritone di kelompok Marching Band di ITB selama 2,5 tahun dan sampai dua kali mengikuti kompetisi nasional! Namun tetap saja, saya tidak bermusik, hanya memainkan musik. haha.
Kegemaran saya terhadap musik tak pernah luntur hingga pada medio tahun 2009 saya mendengar informasi mengenai teman SMA saya, Risyad dan Haikal a.k.a Kajem membentuk sebuah band bernama Loud (sekarang bernama Sigmun) bersama dua orang temannya dari FSRD dan berhasil menembus babak final regional Bandung kompetisi bernama LA Lights Indiefest. Dengan semangat menggebu demi menyemangati teman, saya datang pergelaran final regional tersebut dengan Dian (dan kameranya pada saat itu tentunya haha) lalu dengan semangat pula kita memotret aksi mereka di panggung dengan hanya bermodalkan semangat tanpa mengerti teknik apapun mengenai fotografi panggung. Berikut beberapa foto hasil jepretan kami :
Pada postingan pertama saya telah menyebutkan interest saya yang besar terhadap fotografi, terutama fotografi panggung. Kali ini saya akan menceritakan bagaimana ketertarikan itu bermula, dan untuk melengkapinya, demi kepentingan berbagi, saya akan membuka kembali kisah-kisah lama dan foto-foto lama yang mungkin tak akan diungkap lagi :p
Berbicara fotografi panggung tentu tak lepas kaitannya dengan dunia musik, dan sudah sejak lama saya menjadi seorang penggemar musik yang selalu berusaha mendengarkan dan menikmati berbagai jenis musik. Pada kenyataannya di masa SMA saya sempat memilih seni musik (band) sebagai pilihan dalam mata pelajaran seni dan pada kenyataannya juga saya merasa hanya membuat penuh studio tanpa memiliki kemampuan bermusik dengan baik. haha. Pada kelanjutannya saya sempat bermain instrumen baritone di kelompok Marching Band di ITB selama 2,5 tahun dan sampai dua kali mengikuti kompetisi nasional! Namun tetap saja, saya tidak bermusik, hanya memainkan musik. haha.
Kegemaran saya terhadap musik tak pernah luntur hingga pada medio tahun 2009 saya mendengar informasi mengenai teman SMA saya, Risyad dan Haikal a.k.a Kajem membentuk sebuah band bernama Loud (sekarang bernama Sigmun) bersama dua orang temannya dari FSRD dan berhasil menembus babak final regional Bandung kompetisi bernama LA Lights Indiefest. Dengan semangat menggebu demi menyemangati teman, saya datang pergelaran final regional tersebut dengan Dian (dan kameranya pada saat itu tentunya haha) lalu dengan semangat pula kita memotret aksi mereka di panggung dengan hanya bermodalkan semangat tanpa mengerti teknik apapun mengenai fotografi panggung. Berikut beberapa foto hasil jepretan kami :
Tidak bagus? ya ya saya tahu, namun konser ini begitu penting dalam perjalanan karir saya karena sejak itu saya didaulat sebagai fotografer mereka karena semangat saya (kata mereka). Bulan demi bulan berlalu, konser demi konser telah dilalui. Namun foto-fotonya masih saja tidak ciamik dan tidak perlu ditampilkan di sini. hehe.
Pertengahan tahun 2010 saya melaksankan KP (Kerja Praktek) di Lampung. Jika tidak sedang di pabrik, saya banyak menghabiskan waktu di warnet dekat kosan dan di sanalah saya banyak membaca berbagai teknik dalam fotografi panggung dari website Todd Owyoung, fotografer panggung dari Amerika. Pada tahun 2010 juga, Dian menjual kamera DSLR-nya untuk kemudian membeli kamera SLR film dan lensa fix 50mm, yang mana kelanjutannya sangat sering saya pinjam. Pada suatu malam minggu yang membosankan karena ditinggal Dian ke Jakarta, saya memutuskan untuk ke kampus sendirian di mana sedang ada acara Aeroexpo, yang bintang tamu utamanya adalah Sherina. Itulah saat di mana saya pertama kalinya memotret aksi panggung dengan lensa 50mm dan teknik baru yang didapat dari pencarian di internet.
Berbekal dengan teknik yang dipelajari dari internet, saya sendiri merasa terdapat perkembangan signifikan pada foto panggung saya. Sejak itu, tak pernah ada rasa puas. Saya selalu ingin menghasilkan foto panggung yang lebih baik dan lebih baik lagi.
Dari artikel ini dapat diambil kesimpulan bahwa kita bisa jika kita mau belajar dan berusaha. Selanjutnya saya akan menulis lebih detail mengenai fotografi secara umum maupun teknik-teknik fotografi panggung baik yang saya pelajari dari internet maupun yang saya pelajari sendiri berbekal pengalaman di berbagai konser.
Arrivederci!
Arrivederci!
No comments:
Post a Comment